Minggu, 13 Desember 2009

semua itu omong kosong

Cinta, cinta, cinta
Tuhan, Tuhan, Tuhan
Kebenaran, kebenaran, kebenaran
Rasa hebat jika aku bisa mendengungkannya
Rasa bangga jika aku bisa mengajarkannya
Rasa suci jika aku merengkuh mereka

Tapi..
Apakah rasa-rasa itu tujuanku?
Hmmm…
Berpikir, berenung, berefleksi
berduga-duga, bersangka-sangka
Ber… berantakan aku!

Tidak.. tidak..
Kalau lah itu tujuanku,
Lantas apa usahaku?
Mendengungkannya? Mengajarkannya?
Merengkuhnya?
Gila… bisakah aku?
Salah!: mungkinkah aku?
Atau lebih tepatnya: Cukup sucikah aku?

Aku sadar akan diriku yang profan
Aku fana, aku tak bermakna,
Aku gegar otak, aku retak
Aku hanya tabularasa, kertas kosong yang menunggu ditulisi
Aku hanya seonggok daging penuh nafsu,
Yang ironisnya tak tahu hendak menafsui apa
Aku hanya… aku

Bisakah aku yang aku ini merengkuh mereka
Mereka yang absolut
Mereka yang sakral
Mereka transendental
Hahahahha…
Hmmm.. jam berapa ini?
Jangan-jangan aku mimpi di siang bolong

Bisa saja pungguk merindukan bulan
Bisa saja si unyil berambisi memeluk gunung

Bisa saja hadir cinta sejati romeo n juliet
Bisa saja sinetron,film2 drama percintaan happy ending? Hahaha.. bisakah mereka???
Hahahaha.. Hahahaha..

Siapa yang ku tertawakan?
Aku pun seperti mereka
Aku ingin tahu rahasia Ilahi
Aku ingin memahami kebenaran
Aku ingin memiliki cinta sejati
Bisakah aku? Mungkinkah aku?
Cukup sucikah aku?

Ahh.. air mata ini jatuh lagi
Aku sadar semua sia-sia
Tidak mungkin aku yang profan bisa menampung yang sakral
Tidak mungkin aku yang retak bisa menampung yang absolut
Sedih, kalut, kecewa,
Bimbang, ragu,
Gelisah, tak karuan,
Marah!!!

Aku marah!
Aku dibohongi!
Mereka bilang ini Tuhan!
Dia bilang ini cinta!
Kalian bilang ini kebenaran!
You guys are talking shit!

Ahhhh…. Hilang peganganku..
Terhuyung-huyung batinku akan ketidakpastian ini
Sempoyongan rasioku dibuatnya
Aku butuh keteraturan!
Aku butuh tatanan!
Aku butuh penjelasan akan semua ini!
Aku butuh rasionalisasi!
Aku butuh keutuhan!
Aku butuh kehangatan!

Aku takut akan ketidak pastian ini
Aku takut akan irasionalitas ini
Aku khawatir akan keretakan ini
Aku sekarat akan kedinginan ini

Aku….
Aku harus balas dendam!
Kupungut puing-puing rasioku
Kusatukan serpihan-serpihan hatiku
Kurapatkan retakan-retakan batinku
Kembalikan cintaku, Tuhanku, kebenaranku!
“Tidak ada?”

Hahahahhahahaha…
Memang tidak ada!
Cinta hanya dongeng!
Tuhan itu mistis!
Kebenaran hanya retorika!

Sialaaaaaaaannnnnn
Tapi aku butuh mereka!
Aku butuh mereka!
Aku butuh mereka!
Kemarikan!
Dada ini sesak,
Mataku memerah ingin menitikan air mata
Bulu kuduk merinding
Sesak tenggorokanku

Lalu apa?
Sialan, pertanyaan ini membuatku malu
Malu aku dibohongi
Malu aku ditipu
Malu aku dimuslihati
Malu aku tak tahu harus bagaimana
Malu aku masih hidup

Tunggu dulu..
Hidup? Ya.. hidup
Hahahaha…
Aku hidup! Aku masih hidup!
Hahahaha…
Tak pernah aku sesenang ini

Apalah kebenaran
Siapalah tuhan
Bagaimanalah cinta
Yang penting aku hidup!

Menggelegak jantungku
Mendidih darahku
Urat nadiku sontak tegang
Jantungku berdebar-debar kencang
Tubuhku bangkit lagi
Sendi-sendiku mulai bergairah
Mataku mulai berbinar-binar
Alisku memicingkan dirinya
Nafasku memburu
I’m alive!

Tandanya…
Bersiaplah wahai cinta, Tuhan, dan kebenaran
Kukejar kau sampai keujung dunia
Melewati tembok cina
Mendaki patung liberti
Menyelami laut mati
Mengitari borobudur

Kutangkap kalian!
Kurengkuh kalian!

Tidak ada komentar: